Relationship Of Labor Behavior With Work Accidents At PT. ATMINDO MEDAN YEAR 2000
Hubungan Perilaku Tenaga Kerja dengan Kecelakaan Kerja di PT. Atmindo Medan Tahun 2000
Kecelakaan kerja merupakan masalah serius yang dapat merugikan pekerja, perusahaan, dan masyarakat secara keseluruhan. Di PT. Atmindo Medan, seperti di banyak perusahaan lainnya, kecelakaan kerja seringkali disebabkan oleh perilaku yang tidak aman. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap hubungan antara perilaku tenaga kerja dengan kecelakaan kerja di PT. Atmindo Medan pada tahun 2000.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan melibatkan 70 orang sampel dari total 218 tenaga kerja. Sampel dipilih secara acak sederhana (simple random sampling), meliputi tenaga kerja yang pernah dan tidak pernah mengalami kecelakaan kerja. Data dianalisis dengan melihat tabel frekuensi dan uji Chi-Square.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan sedang (81,4%) dan baik (18,6%). Tingkat sikap responden cenderung baik (94,3%), sedang (4,3%), dan kurang (1,4%). Sementara itu, tindakan keselamatan kerja yang dilakukan mayoritas responden dikategorikan baik (90%) dan sedang (10%).
Uji Chi-Square
Uji Chi-Square dengan nilai P>0.05 menunjukkan bahwa pengetahuan, sikap, dan tindakan keselamatan kerja tidak berhubungan signifikan dengan kejadian kecelakaan kerja. Hal ini menunjukkan bahwa faktor-faktor lain selain perilaku pekerja mungkin berperan dalam terjadinya kecelakaan kerja.
Poin Penting
Meskipun tidak terdapat hubungan signifikan antara perilaku pekerja dengan kecelakaan kerja, hasil penelitian ini memberikan beberapa poin penting:
- Tingkat pengetahuan pekerja: Walaupun sebagian besar pekerja memiliki pengetahuan yang baik dan sedang, masih terdapat ruang untuk peningkatan. Perusahaan perlu memastikan bahwa pengetahuan tentang keselamatan kerja tersampaikan secara efektif dan diperbarui secara berkala.
- Kesadaran tentang keselamatan kerja: Penting untuk meningkatkan kesadaran pekerja tentang pentingnya keselamatan kerja. Hal ini dapat dilakukan melalui kampanye, pelatihan, dan contoh langsung dari manajemen.
- Faktor lain yang memengaruhi: Karena penelitian ini tidak menemukan hubungan signifikan antara perilaku pekerja dan kecelakaan kerja, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor lain yang mungkin berperan, seperti kondisi kerja, peralatan, dan sistem manajemen keselamatan.
Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian, perusahaan perlu fokus pada beberapa hal untuk mencapai target zero accident:
- Meningkatkan pengetahuan: Melalui program pendidikan dan pelatihan kerja, perusahaan harus memberikan pemahaman yang komprehensif tentang bahaya, risiko, dan cara mencegah kecelakaan kerja.
- Memperkuat sikap: Pengembangan budaya keselamatan kerja yang kuat, dengan melibatkan manajemen dan pekerja dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan berorientasi pada keselamatan.
- Menerapkan tindakan yang tepat: Memastikan bahwa pekerja memiliki akses dan pengetahuan tentang alat pelindung diri yang sesuai, dan prosedur keselamatan kerja diterapkan dengan ketat.
Kesimpulan
Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan pekerja seiring dengan upaya untuk mengatasi faktor-faktor lain yang berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja, diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman di PT. Atmindo Medan.
Lampiran
- Tabel frekuensi pengetahuan, sikap, dan tindakan keselamatan kerja
- Tabel hasil uji Chi-Square
- Daftar pustaka
Q&A: Hubungan Perilaku Tenaga Kerja dengan Kecelakaan Kerja di PT. Atmindo Medan Tahun 2000
Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawaban yang terkait dengan penelitian tentang hubungan perilaku tenaga kerja dengan kecelakaan kerja di PT. Atmindo Medan tahun 2000.
Q1: Apa yang dimaksud dengan kecelakaan kerja?
A1: Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak diinginkan yang menyebabkan cedera atau kematian pekerja di tempat kerja.
Q2: Bagaimana cara kecelakaan kerja dapat terjadi?
A2: Kecelakaan kerja dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti perilaku pekerja yang tidak aman, kondisi kerja yang tidak memadai, peralatan yang tidak memadai, dan sistem manajemen keselamatan yang tidak efektif.
Q3: Apa yang dimaksud dengan perilaku tenaga kerja?
A3: Perilaku tenaga kerja adalah cara pekerja berinteraksi dengan lingkungan kerja, termasuk cara mereka melakukan pekerjaan, cara mereka menggunakan peralatan, dan cara mereka berinteraksi dengan rekan kerja.
Q4: Bagaimana cara penelitian ini dapat membantu meningkatkan keselamatan kerja di PT. Atmindo Medan?
A4: Penelitian ini dapat membantu meningkatkan keselamatan kerja di PT. Atmindo Medan dengan memberikan informasi tentang hubungan antara perilaku tenaga kerja dan kecelakaan kerja. Informasi ini dapat digunakan untuk mengembangkan strategi keselamatan kerja yang lebih efektif dan meningkatkan kesadaran pekerja tentang pentingnya keselamatan kerja.
Q5: Apa yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan keselamatan kerja?
A5: Perusahaan dapat meningkatkan keselamatan kerja dengan mengembangkan strategi keselamatan kerja yang lebih efektif, meningkatkan kesadaran pekerja tentang pentingnya keselamatan kerja, dan memberikan pelatihan dan pendidikan tentang keselamatan kerja kepada pekerja.
Q6: Bagaimana cara penelitian ini dapat membantu meningkatkan pengetahuan pekerja tentang keselamatan kerja?
A6: Penelitian ini dapat membantu meningkatkan pengetahuan pekerja tentang keselamatan kerja dengan memberikan informasi tentang hubungan antara perilaku tenaga kerja dan kecelakaan kerja. Informasi ini dapat digunakan untuk mengembangkan program pendidikan dan pelatihan keselamatan kerja yang lebih efektif.
Q7: Apa yang dapat dilakukan oleh pekerja untuk meningkatkan keselamatan kerja?
A7: Pekerja dapat meningkatkan keselamatan kerja dengan meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya keselamatan kerja, mengikuti prosedur keselamatan kerja yang telah ditetapkan, dan memberikan informasi tentang kecelakaan kerja kepada manajemen.
Q8: Bagaimana cara penelitian ini dapat membantu meningkatkan sikap pekerja tentang keselamatan kerja?
A8: Penelitian ini dapat membantu meningkatkan sikap pekerja tentang keselamatan kerja dengan memberikan informasi tentang hubungan antara perilaku tenaga kerja dan kecelakaan kerja. Informasi ini dapat digunakan untuk mengembangkan program pendidikan dan pelatihan keselamatan kerja yang lebih efektif dan meningkatkan kesadaran pekerja tentang pentingnya keselamatan kerja.
Q9: Apa yang dapat dilakukan oleh manajemen untuk meningkatkan keselamatan kerja?
A9: Manajemen dapat meningkatkan keselamatan kerja dengan mengembangkan strategi keselamatan kerja yang lebih efektif, meningkatkan kesadaran pekerja tentang pentingnya keselamatan kerja, dan memberikan pelatihan dan pendidikan tentang keselamatan kerja kepada pekerja.
Q10: Bagaimana cara penelitian ini dapat membantu meningkatkan keselamatan kerja di PT. Atmindo Medan?
A10: Penelitian ini dapat membantu meningkatkan keselamatan kerja di PT. Atmindo Medan dengan memberikan informasi tentang hubungan antara perilaku tenaga kerja dan kecelakaan kerja. Informasi ini dapat digunakan untuk mengembangkan strategi keselamatan kerja yang lebih efektif dan meningkatkan kesadaran pekerja tentang pentingnya keselamatan kerja.